13 januari 2016
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
- بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Penjelasan klarifikasi berikut ini memperlihatkan bagaimana dasar dari kor kor warna menurut bundar warna. Kita akan membahas setidaknya terdapat 6 denah pewarnaan di antara yang paling terkenal yaitu denah warna komplementer dan analog, dan berikut yaitu pembahasan selengkapnya.Skema warna komplementer
Warna warna yang saling bersebrangan satu sama lain pada bundar warna inilah yang masuk kedalam kelompok denah warna komplementer, menyerupai pola di bawah contohnya merah dan hijau. Perbedaan warna yang sangat mencolok pada warna warna komplementer membuat kesan penuh gairah khususnya saat di gunakan dengan set-up full saturasi. Skema warna ini membutuhkan pengaturan pengkomposisian yang baik semoga tidak terasa berlebihan. Skema warna komplementer membutuhkan trik tertentu pada penggunaan skala besar, tetapi akan bekerja sangat baik saat anda ingin mendesain sesuatu yang tampil menonjol. Perlu juga di ketahui bahwa warna komplementer terlihat sangat jelek apabila di terapkan pada tulisan.
 |
| Skema warna komplementer. image courtesy by tigercolor |
Skema warna analog
Skema warna analog memakai warna warna yang berdekatan atau berdempetan pada bundar warna. Warna warna tersebut sering kali bekerja dengan baik saat di implementasikan pada desain yang menginginkan kesan damai dan nyaman. Skema warna analog sering kali di temukan di alam dan tampil serasi serta memanjakan mata yang melihatnya. Pastikan anda memakai kontras yang sempurna saat memakai denah warna ini, gunakan warna pertama sebagai warna yang umun, warna kedua sebagai warna pendukung dan warna ketiga sebagai vocal point atau eyecatching.
 |
| Skema warna analog. image courtesy by tigercolor |
Skema warna triadik memakai warna warna dengan jarak merata di dalam bundar warna sehingga apa bila di hubungkan membentuk sebuah segitiga sama kaki menyerupai pada gambar di bawah. Skema warna triadik cenderung sangat mencolok satu sama lainnya bahkan saat setiap warna di set-up dengan nilai saturasi yang rendah. Untuk memakai denah warna triadik ini dengan sukses, warna warnanya harus sangat teliti saat di seimbangkan, menyerupai biasa biarkan salah satu warna menjadi warna yang umum dan dua warna lainnya menjadi warna pendukung dan aksen saja.
 |
| Skema warna triadik. image courtesy by tigercolor |
Skema warna split-komplementer
Skema warna split-komplementer yaitu sebuah fariasi dari denah warna komplementer dimana sebagai tambahan pada warna dasar, memakai dua warna yang mengapit warna opositnya. Skema warna ini mempunyai kontras yang sangat berpengaruh sebagaimana denah warna komplementer hanya saja mempunyai tensi yang lebih rendah. Skema warna split-komplementer yaitu selalu saja baik untuk di gunakan para pemula, alasannya alhasil selalu saja sukses di terapkan.
 |
| Skema warna split-komplementer. image courtesy by tigercolor |
Skema warna tetradik memakai empat warna, tersusun antara dua warna komplementer yang berpasangan. Skema warna ini memperlihatkan lebih banyak peluang atau kemungkinan fariasi warna, akan sangat berhasil di terapkan bila anda tetap mempertahankan satu warna sebagai warna secara umum dikuasai . Anda juga harus memperhatikan pengaturan warna warna hangat dan sejuk apabila memakai denah warna ini.
 |
| Skema warna tetradik. image courtesy by tigercolor |
Skema warna kotak sangat menyerupai dengan tetradik, hanya saja denah warna kotak terdiri dari empat warna dengan jarak yang sama di dalam bundar warna, sehingga apabila di hubungkan akan membentuk sebuah kotak menyerupai pada gambar di bawah ini. Seperti yang lainnya denah ini juga akan sangat berhasil apabila di anda tetap mempertahankan satu warna sebagai warna dominannya dan anda juga harus memperhatikan pengaturan warna warna hangat dan sejuk sebagaimana pada denah warna tetradik.
 |
| Skema warna kotak. image courtesy by tigercolor |
