Desain dan interior rumah minimalis terbaru

LightBlog
ads

Ads

ads
Powered by Blogger.

Blog Archive

LightBlog

Saturday, April 16, 2016

Warga Berdaya Oleh Sandyawan Sumardi

15 april 2016

image courtesy by facebook  Sandyawan Sumardi
Warga di perkampungan-perkampungan menyerupai Luar Batang, Kampung Pulo, Bukit Duri ialah insan sesama kita punya logika sehat, nurani, hak dan kewajiban sebagai warga negara yang sama menyerupai kita.

Pada dasarnya merekalah yang paling faham wacana apa yang mereka butuhkan dalam hidup mereka di lingkungan dan bersama warga Jakarta lainnya. Segala alternatif penemuan dan solusi yang berasal dari luar kehidupan mereka, harus didialogkan dan diintegrasikan dengan hidup mereka.

Ini rujukan bagaimana komunutas warga Bukit Duri, Jakarta Selatan merancang bersama dan mengusulkan pada Pemprov. DKI, solusi kreatif pendirian Kampung Susun Manusiawi Bukit Duri..

Selang sehari sesudah upacara inagurasi Jokowi-Ahok alasannya terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017, pada tanggal 16 Oktober 2012, Jokowi dengan disertai rombongannya, yaitu walikota, para kepala dinas Pemprov DKI, camat, lurah, kembali tiba di tengah simbol haribaan kaum miskin urban Jakarta, di Sanggar Ciliwung Merdeka diBukit Duri, bantaran sungai Ciliwung, untuk mengucapkan terima kasihnya yang tulus. Pada kesempatan obrolan publik yang terbuka, tenang, bersuasana semangat usaha yang magis dengan perwakilan komunitas-komunitas warga pinggiran disaksikan puluhan awak media dari dalam dan luar negeri itu, bahkan Jokowi sebagai gubernur baru, mempersilahkan komunitas warga Bukit Duri yang didampingi Ciliwung Merdeka, memberikan konsep design "Kampung Susun Manusiawi Bukit Duri" (KSM-BD). Pada kesempatan itulah, semenjak ketika itulah, gubernur dan wakil gubernur mengungkapkan "janji takzim". Bahwa kampung-kampung di bantaran sungai di Bukit Duri dan Kampung Pulo, tidak akan digusur, melainkan hanya akan dilakukan revitalisasi, pembangunan perbaikan kualitas kehidupan kampung kembali. Disetujui, di Bukit Duri akan dibangun "pilot project" KSM-BD, yang rencananya akan dibangun di RT 06, 07, 08 RW 012, Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

Prasyarat yang diberikan oleh pak Jokowi dan disanggupi warga ialah bahwa planning pembangunan "Kampung Susun Manusiawi Bukit Duri" sebagai "rusunami", (rumah susun milik sendiri), yang direncanakan akan dibangun 420 unit itu, harus disetujui lebih banyak didominasi warga yang akan menempatinya. Rencana pembangunan itu juga harus sesuai ketentuan aturan yang berlaku di Pemprov DKI. Antara lain, sungai Ciliwung, selain akan diperdalam dan dibersihkan, juga akan dilebarkan dari rata-rata 20 meter menjadi 35 meter (usulan dari pak Jokowi sendiri). Bangunan lima lantai itu akan didirikan 5 meter dari bibir sungai, dan menghadap ke sungai. Demikian pun biaya yang dikeluarkan untuk proses pembangunannya, materi bangunan dlsb., haruslah murah. Diusulkan oleh warga dan komunitas Ciliwung Merdeka, perbandingan pembiayaan keseluruhannya ialah 50% dari Pemprov DKI, 30% dari warga Bukit Duri RW 12, dan 20% dari beberapa investor yang dikontrol Pemprov DKI. Disebut "Kampung Susun", alasannya merupakan alternatif dari proyek rusunawa yang selama ini di Indonesia dianggap gagal, alasannya hanya menyediakan kawasan tinggal/tidur semata, tidak ada ruang untuk usaha/mencari nafkah, tak ada ruang sosial, ruang ekonomi, ruang budaya dan religius. Konsep design KSM-BD, intinya merupakan bangunan pemukiman inkramental, bahkan "kampung tumbuh", yang mengadopsi pola kehidupan kampung tradisional, yang dibangun secara partisipatif, yang sarat dengan ikhtiar pelestarian alam, lingkungan hidup sehat, wirausaha sosial-ekonomi, ruang-ruang sosial, sistem komunikasi terbuka, tersedia ruang-ruang seni-budaya dan religiositas warga.





Berbagai wangsit desain dari pallet bekas
Membangun portofolio desain arsitektur
Desain inspiratif dari bronjong batu 
Prinsip prinsip desain warna
Desain furniture inspiratif dari kardus bekas 
Desain masjid mungil minimalis
SIPTB
Perumahan modern minimalis di kota makassar
Kumpulan sayembara arsitektur 2016

LightBlog
LightBlog